click to create your glitter text
أَذكار








Jumaat, 30 Julai 2010

ramadhan bakal tiba..

Assalamualaikum w.b.t.
bulan Sya'ban sudah di penghujung..
dan akan diganti pula dengan bulan Ramadhan.
A FULLY BLESSED MONTH,right?
tak sabar-sabar diri ini untuk melaluinya..hehehehe..
hurm,bulan Ramadhan mesti ada bazar kan?
harap-harap janganlah membazir dengan berbelanja membeli segala makanan di bazar itu..
kita kena kawal nafsu..

Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Khamis, 29 Julai 2010

rEnUnGaN buaT tEmAn..

jGn kaMu biMbanG aNdaI kaMu tIDak bErpAsaNgaN..
tEtapI..bImbaNgLah aNdaI iManmU bErKuraNgaN...
jGn kaMu biMbaNg aNdaI kaMu tiDak rupAWaN..
tEtaPI...biMbaNgLah aNdaI aKhLaKmu mUrAhaN...
kEjaR dAn caRiLaH cInta ALLAH...
nEscAyA aNdAi kaMu pEr0lEhinYa sELurUh mAkHLuK ALLAH aKaN mEnyaYaNgimu..
(",)!
fIkIr dAhuLU sEbEluM mEmbUaT sEsuaTu..
jGn tErLaLu ek0tKan naFsu..
saTu hArI nAnTi kIta yG aKaN mEnyEsAL...
InGaTLah...
wAhAI sAhaBatkU dUnIa aKhiRat..
pEsaNan unTukmu jUa dIriKu...(",)",)!!!....

Ahad, 25 Julai 2010

kesabaran dan keikhlasan

Istilah lapang dada, secara simbolik digunakan Allah SWT untuk menunjuk orang-orang yang kepadanya Ia berkenan memberi petunjuk atau hidayah, terutama hidayah iman dan Islam. Karena itu, seperti dituturkan Muhammad Ghazali dalam bukunya Khuluq al-Muslim, tak ada nikmat dan anugerah yang amat besar selain nikmat bersih hati dan lapang dada.
Allah berfirman, ''Siapa-siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, maka Dia melapangkan dadanya. Dan siapa-siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka Dialah menjadikan dadanya sesak dan sempit'' (Q. S. 6: 125).
Nabi Muhammad sendiri, disebut Allah SWT sebagai orang yang telah dilapangkan dadanya (Q.S. 94: 1). Menurut Muhammad Ali al-Shabuni dalam buku tafsirnya Shafwat al-Tafasir, yang dimaksud dengan dilapangkan dadanya ialah bahwa hati Nabi SAW telah dipenuhi dengan iman, diterangi dengan cahaya kebajikan dan kebenaran, serta disucikan dari berbagai kotoran dan dosa-dosa. Di dalam dada yang lapang dan hati yang bersih itulah bersemayam iman dan takwa. 'Tempat takwa itu di sini!'' sabda Nabi Muhammad SAW, sambil menunjuk ke dadanya.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin 'Amr dibikin penasaran oleh ''keistimewaan'' salah seorang Anshar. Pasalnya, setiap kali melihat orang itu, Nabi SAW selalu berkata, ''Ini dia calon penghuni surga!'' Setelah diteliti dan diselidiki, Abdullah menjadi tahu keistimewaan orang itu. Dia adalah orang yang bersih hati dan lapang dada. (H.R. Ahmad).
Orang yang bersih hati dan lapang dada, seperti dikemukakan di atas, tak lain adalah orang-orang yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada dalam dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam kusumat. Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.
Hanya orang yang lapang dada dan bersih hati seperti itu mampu dan sanggup mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, seperti dianjurkan oleh Nabi SAW. Juga hanya orang seperti itu yang dapat merasa senang dan gembira apabila melihat saudaranya mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah SWT.Orang yang demikian itu pula yang kelak akan mendapat perlindungan dari Allah SWT. Firman-Nya, ''(Ingatlah) pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan lapang.'' (Q.S. 6:89). Semoga kita menjadi orang yang selalu berlapang dada.
Syukran...''
Semoga ini berguna untuk kita sEmua...''' para ukhti yang di CINTAI Allah...'' ^-^

duhai sahabat..


Duhai sahabat...
Cinta itu di dalam hati...kita mempunyai sebuah rumah...Rumah itu sentiasa dikunjungi tetamu...Ada yang baik dan ada yang buruk.Terkadang rumah itu cantik apabila kita kemaskan,kita hiaskan dengan perabot KETAKWAAN,diwarnai indah dengan warna-warna KEIMANANbahkan menjadi perhatian jika dilengkapi dengan kelengkapan ILMU pengetahuan.Tetamu yang baik hadir menambah perabot rumah mu, wahai kawanku...Dia mengindahkan lagi warna pada dinding hatimu bahkan sentiasa mengajak memenuhi rumahmu dengan kelengkapan ILMU...
Dan ketahuilah duhai sahabatku...Tetamu burukmu hanya ingin mencuri perabotmu,merosak dinding hatimu dan melenyapkan kelengkapanmusehingga rumahmu roboh dan kau sendiri ditelan bumi kemaksiatan...Suatu hari, bayu lembut menyapa telingamu,mengkhabarkan tentang tetamu yang bernama CINTA ingin bertandang ke rumahmu...Dan berhajat tinggal di dalam kamar hati mu...
Kau gembira mendengarkannya...Maka tatkala sang CINTA sampai di hadapan pintu rumahmu...Apa yang akan kau lakukan ???menerimanya sedangkan rumah mu bersepah tak terurus ???Dengan perabot TAKWA yang reput dan sudah lapuk tak diganti,dan warna-warna IMAN yang luntur tak diperbaharui...Dan hiasan kelengkapan ILMU yang masih belum mencukupi ???Sekalipun hatimu berat...
Pintalah sang CINTA itu pulang...Beritahulah kepadanya... :Maafkan aku...Aku masih belum bersedia untuk menerima kau sebagai tetamuku...Kerana...Aku ingin menggantikan perabot TAKWA ku kerana ia sudah reput tak bermaya...Agar TAKWA ku mengingatkan aku agar aku mencintaimu tanpa melupai PENCIPTA ku,yang Maha Pengasih...
Dan kau sendiri selesa beristirehat di dalam hatiku...kerana aku ingin memperbaharui warna IMAN pada dinding rumah (HATI)ku...Agar hilanglah gelisahmu,reduplah hatimu dan tenanglah jiwamu saat kau memandangwarna-warna IMAN yang indah berseri...Terang dan menerangi...Kerana aku ingin menambah segala kelengkapan dan hiasan ILMU dalam rumahku...Agar kau selesa baring atas hamparan permaidani HARTA kudan kau selesa dengan tutur bicara HIKMAH ku...
Kau tahu wahai CINTA ???Kerana setelah aku menerima mu sebagai tetamu ku...AKU TAK AKAN BIARKAN KAU KELUAR DARI RUMAHKU BUAT SELAMANYA.......
Dapatkan Mesej Bergambar di SiniDuhai sahabat..... Sungguh cinta itu indah,Namun ia adalah satu anugerah apabila kita sudah mampu dan bersedia...Tetapi bagi pelajar macam kita ???Cinta itu biasanya hanyalah musibah...Cintailah ALLAH...Yang sentiasa mencintaimu,memeliharamu dan mengasihimu...Saat mereka bertanya...Mengapa kau mencintai ALLAH ?
Katakanlah wahai temanku...Kerana ALLAH lah yang menciptakan aku,memeliharaku dalam rahim bondaku,kerana aku Mendengar namanya saat bapaku berseru di telingaku...Kerana Dia yang menumbuhkan dagingku...Dan mengukuhkan tulangku...Dan sentiasa memaafkan segala salah - silapku...Tutur bicara mulutku...Bagaimanalah aku mampu untuk mencintai sesuatu atau sesiapa melibihi ALLAH...Aku tak menemui alasan untuk mengingkari Nya...Hidup dan matiku.......Segalanya untukNya.

Nabi Lihat 10 Siksaan pada wanita....



RASULULLAH saw menangis setiap kali mengenangkan 10 jenis seksaan yang dilihat menimpa wanita ketika Baginda melalui peristiwa Israk Mikraj. Antaranya perempuan yang digantung dengan rambut dan otak di kepalanya mendidih. Mereka adalah perempuan yang tidak mahu melindungi rambutnya daripada dilihat lelaki lain.

Seksaan lain yang diperlihatkan kepada Baginda ialah perempuan yang digantung dengan lidahnya dan tangannya dikeluarkan dari punggung dan minyak panas dituangkan ke dalam kerongkongnya. Mereka adalah perempuan yang suka menyakiti hati suami dengan kata-katanya.

Baginda juga melihat bagaimana perempuan digantung buah dadanya dari arah punggung dan air pokok zakum dituang ke dalam kerongkongnya. Mereka adalah perempuan yang menyusui anak orang lain tanpa keizinan suaminya.

Ada pula perempuan diikat dua kakinya serta dua tangannya sampai ke ubun dan dibelit beberapa ular dan kala jengking. Mereka adalah perempuan yang boleh solat dan berpuasa tetapi tidak mahu mengerjakannya, tidak berwuduk dan tidak mahu mandi junub. Mereka sering keluar rumah tanpa mendapat izin suaminya terlebih dulu dan tidak mandi iaitu tidak bersuci selepas habis haid dan nifas.

Selain itu, Baginda juga melihat perempuan yang makan daging tubuhnya sendiri manakala di bawahnya ada api yang menyala. Mereka adalah perempuan yang berhias untuk dilihat lelaki lain dan suka menceritakan aib orang lain.

Baginda juga melihat perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. Mereka adalah perempuan yang suka memasyhurkan diri sendiri supaya orang melihat akan perhiasannya.

Seksaan lain yang dilihat Baginda ialah perempuan yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya pula seperti keldai. Mereka adalah perempuan yang suka mengadu domba dan sangat suka berdusta.

Ada pula perempuan yang Baginda nampak rupanya berbentuk anjing dan beberapa ekor ular serta kala jengking masuk ke dalam mulutnya dan keluar melalui duburnya. Mereka adalah perempuan yang suka marah kepada suaminya dan memfitnah orang lain.

“Sayang pada isteri,anak-anak perempuan berpada-pada jangan biarkan kasih sayang kita menjadi penyebab kita dan mereka menghuni neraka… ”

NAU’ZUBILLAH…

Khamis, 22 Julai 2010

yakinlah pada janji Allah

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)
[An Nur: 26]
Beruntunglah kamu !tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanitaAllah memilihmu sayangJangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah inimaka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannyasesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itudan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[ As Syams: 8-10]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Fussilat:30]
Dan tika kamu merasa lemahMohonlah kekuatan dariNyaAllah itu dekatyakin pastiDan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[Fussilat:36]

Sayang,
kamu intan terpilih
jagalah kilauanmu sayang
jangan biarkan sang kumbang merosakkannya sebelum yang halal tiba
aku mendoakanmu sentiasa~

wanita solehah..

Wanita Solehah…
Wanita solehah itu aurat dijaga,

Pergaulan dipagari,

Sifat malu pengikat diri,

Seindah hiasan di dunia ini.


Keayuan wanita solehah itu,
tidak terletak pada kecantikan wajahnya,
Kemanisan wanita solehah,

tidak terletak pada kemanjaannya,

Daya penarik wanita solehah itu,

Bukan pada kemanisan bicaranya yang mengoncang iman para muslimin,

Dan bukan pula terletak pada kebijaksanaanny bermain lidah,memujuk rayu,

Bukan dan tidak sama sekali.


Kepetahan wanita solehah,
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain,

Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama.

Nafsu mengatakan wanita cantik dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam,

Akal mengatakan wanita cantik atas kemajuan dan kekebalannya dalam ilmu serta pandai dari segala aspek,

Hati menyatakan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya,

Itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai.


Wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran,

Kerna satu hari nanti ianya akan lapuk di telan zaman,

Tetapi jaga dan peliharalah kecantikan dalaman,

Agar diri ini bersih dan sentiasa mendapat Rahmat Ilahi,

Wahai wanita jangan berbangga dengan ilmu duniawi yang kau kuasai,

Kerna ada lagi manusia yang lebih berpengetahuan darimu,


Wahai wanita jangan pula berdukacita atas kekurangan dirimu,

Kerna ada lagi insan yang lebih malang darimu.

Wahai wanita solehah jangan dirisau akan jodohmu,

Kerana muslimin yang bijaksana itu tidak akan terpaut pada wanita hanya kerana kecantikannya,

Bersyukurlah diatas apa yang ada,

Serta berusaha demi keluarga, bangsa dan agama.

subhanallah..maha suci Allah

Renungan yg bagus untuk kita semua...Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan kerana kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu kerana tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu kian layu. Hari berganti hari, daun besar itu sudahsampai pada puncak usahanya. Ia mulai terkoyak sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya kerana ia tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya :“Teman-teman, aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal.”Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka samasekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapatbertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan.Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka kehairanan dengan keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka menyedarinya. Mereka melihat daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.

Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal kerana telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Renungan bagi kita,Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya.Tuhan memberikan bantuan kepada kita melalui siapa saja bahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina. Ingatlah rencana Tuhan itu ajaib dan tidak pandang bulu terhadap semua hambaNya.

Rabu, 21 Julai 2010

25 pesanan Luqmanul Hakim kepada anaknya




1-Hai anakku; ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

2-Orang - orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemuliaan dari ALLAH juga.

3-Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.

4-Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.

5-Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.

6-Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.

7-Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.

8-Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.

9-Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

10-Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.

11-Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.

12-Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.

13-Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

14-Makanlah makananmu bersama sama dengan orang - orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.

15-Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.

16-Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

17-Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

18-Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.

19-Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ (riak) yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

20-Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.

21-Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.

22-Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan hartamu.

23-Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.

24-Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.

25-Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Ahad, 18 Julai 2010


Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)
[An Nur: 26]

Beruntunglah kamu !
tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu sayang
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[ As Syams: 8-10]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Fussilat:30]

Dan tika kamu merasa lemah
Mohonlah kekuatan dariNya
Allah itu dekat
yakin pasti

Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[Fussilat:36]

Sayang,
kamu intan terpilih
jagalah kilauanmu sayang
jangan biarkan sang kumbang merosakkannya sebelum yang halal tiba
aku mendoakanmu
sentiasa~

perbezaan Assalamualaikum dan A'kum

Sunnah Rasulullah s.a.w.

Antaranya tentang bab memberi salam.

Baginda memberi salam dgn lafaz "assalamualaikum"

dan menjawab salam dari para sahabat dgn salam yg penuh

"waalaikumussalam warahmatulallahhi wabarakatuh"

Beri salam - assalamualaikum"
Jawab salam - "waalaikumussalam warahmatulallah hi wabarakatuh"

Apabila kira berkirim salam pada org lain, hendaklah kita berkata "Kirim
salam assalamualaikum pada ZIZAH ye" contoh lerr...
Bukannya : "Kirim salam kat ZIZAH ye"

Dan bukannya " Kirim salam maut" statement ini adalah berdosa,
walaupun sekadar gurauan!

Semoga ada manfaat.

"Akum = Avde Kokhavim U Mazzalot"
Maksud singkatan " A'kum"

Untuk renungan bersama :

Janganlah kita menggantikan perkataan
"Assalamualaikum" dengan "A'kum" dalam sms atau apa sekalipu melalui tulisan.
Jika perkataan Assalamualaikum itu panjang, maka hendaklah kita ganti
dengan perkataan "As Salam" iaitu sama makna dengan Assalamualaikum.
Sesama lah kita memberitahu member-member yang selalu sangat guna
shortform A'kum dalam sms ataupun email. Perkataan 'AKUM' adalah gelaran
untuk orang-orang Yahudi untuk orang-orang bukan yahudi yang bermaksud 'BINATANG' dalam Bahasa Ibrani.

Ia singkatan daripada perkataan 'Avde Kokhavim U Mazzalot' yang
bermaksud 'HAMBA-HAMBA BINATANG DAN ORANG-ORANG SESAT'.
Mulai sekarang jika ada orang hantar shortform "A'kum", kita ingatkan
dia guna "As Salam" kerana salam ialah dari perkataan Assalamualaikum.
Semoga ada manfaatnya.

Jumaat, 16 Julai 2010

maafkan aku..

Maafkan aku
Maafkan aku kerana meminggirkanmu
Menyisihkanmu dari lembaran hidupku
Aku hidup sendirian
Tanpa memikirkan perasaanmu
Tanpa memikirkan betapa sedihnya dirimu
Betapa pilunya hatimu



Aku tahu kau merintih dari jauh
Mengharapkan kepulanganku ke sisi
Aku tak sedar semua itu
Aku masih dalam duniaku
Dunia yang kucipta sendiri
Walaupun tanpa basahnya lidahku
Membaca setiap bait darimu



Namun mungkin kerana
Cintamu masih kuat padaku
Kau masih memimpinku
Dari kejauhan



Aku melakukan kewajipanku
Walau ada kekurangan
Namun kucuba sebaik mungkin
Menjadi hambaNya


generasi yang kita impikan



Menurut satu riwayat, perisitiwa ini berlaku di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab r.a.

Dua orang anak muda datang mengadap Khalifah Umar bin al-Khattab r.a. di majlisnya. Kedua-duanya memimpin seorang lelaki yang tidak dikenali dari sebuah kampung yang jauh. Setelah lelaki itu di hadapkan kepada Umar, belaiu berkata:

- Apa maksud semua ini?
Kedua-dua pemuda itu menjawab:
- Wahai Amirul Mukminin, lelaki ini telah membunuh ayah kami!

Sayyidina Umar mengajukan soalannya kepada lelaki itu:
- Benarkah kamu telah membunuh ayah mereka?
Dengan tegas lelaki itu menjawab:
- Ya! Saya telah membunuhnya!

Umar bertanya lagi:
- Bagaimana kamu membunuhnya?
- Dia telah memasuki tanah saya dengan untanya. Saya menegahnya tetapi tidak menghiraukan tegahan saya. Lalu saya baling seketul batu ke arahnya. Batu itu terkena kepalanya, diapun mati.

Lantas Umar menjatuhkan hukuman :- Qisas!

Hukuman bunuh balas! Tidak perlu dipersoal dan diberdebatkan. Umar tidak bertanya tentang keluarga lelaki ini, adakah dia daripada qabilah yang mulia, atau dia berasal daripada keluarga yang perkasa? Umar juga tidak bertanya tentang status atau kedudukannya di dalam masyarakat. Semua itu tidak penting bagi Umar r.a. Dia tidak memihak kepada sesiapapun dalam melaksanakan agama Allah dan tidak bermuka-muka dengan sesiapapun sekiranya boleh menjejaskan Syariat Allah. Seandainya anaknya sendiri membunuh, tetap akan dikenakan hukuman qisas.

Setelah hukuman yang tegas dijatuhkan, lelaki itu bersuara:
- Wahai Amirul Mukminin! Saya memohon kepadamu dengan Nama Tuhan, yang dengan-Nya berdiri langit dan bumi, agar membenarkan saya pulang satu malam untuk bertemu dengan isteri dan anak-anak saya di desa yang jauh. Saya akan memberitahu mereka bahawa tuan telah menjatuhi hukuman bunuh ke atas saya. Selepas itu saya akan kembali mengadap tuan. Demi Allah, tidak ada siapa yang melindungi mereka kecuali Allah, kemudian saya.

Umar bertanya lelaki itu:
- Siapa yang akan menjamin kamu pulang ke desa kemudian datang semula mengadap saya?

Semua yang ada diam membisu. Tidak ada siapapun di kalangan mereka yang mengenalinya. Mereka tidak tahu siapa namanya, di mana khemahnya, di mana rumah kediamannya, apa qabilahnya dan di mana kampungnya? Bagaimana mereka akan menjaminnya? Jaminan bukan dengan membayar ganti rugi 10 dinar, atau sekeping tanah, atau seekor unta! Tetapi jaminan untuk diserahkan tengkuk agar disembelih dengan pedang!

Dan siapa yang berani menentang Umar dalam melaksanakan Syariat Allah? Siapa yang berani masuk campur meminta lelaki itu dibebaskan atau diberi keizinan untuk pulang tanpa sebarang jaminan?
Sahabat terus menyepi. Umar kebingungan, tersepit antara dua kemungkinan. Jika dia terus melaksanakankan hukum Allah dengan membunuh lelaki yang mengaku membunuh ini, anak-anak yang tinggal mungkin akan mati kelaparan. Jika dia membiarkan lelaki ini pulang tanpa penjamin, kemungkinan dia lari, maka sia-sialah darah yang telah ditumpahkannya tanpa mendapat pembelaan.

Sahabat masih membisu. Umar r.a. menundukkan kepalanya mencari jalan penyelesaian. Kemudian dia berpaling kepada dua orang pemuda yang mengheret lelaki itu:
- Sudikakah kamu memaafkan dia?

- Tidak! Orang yang telah membunuh ayah kami, mesti dibunuh wahai Amirul Mukminin!
Jawab dua orang anak muda itu dengan tegas.

Umar bertanya semua yang hadir:
- Siapa yang sanggup menjamin lelaki ini, wahai sekelian manusia?
Maka bangkitlah Abu Dzar al-Ghifari dengan ubannya, zuhudnya dan kejujurannya seraya berkata:
- Wahai Amirul Mukminin, sayalah penjaminnya!

Umar mencari kepastian:
- Dia telah membunuh!

Abu Dzar menjawab dengan penuh yakin akan keputusannya:
- Walaupun dia telah membunuh!

Umar bertanya lagi:
- Adakah kamu mengenalinya?

- Tidak! Saya tidak pernah mengenalinya.
- Apa yang menyebabkan kamu sanggup menjaminnya?
- Aku melihat pada wajahnya tanda-tanda orang beriman. Maka aku tahu bahawa dia tidak akan berdusta. Dan dia akan datang kembali insya Allah.

Umar mengingatkan:
- Wahai Abu Dzar, adakah kamu sangka, jika dia lewat lebih daripada tiga hari aku akan melapaskan kamu begitu saja?

Abu Dzar menjawab dengan tenang:- Allahlah Penolong wahai Amirul Mukminin…

Dengan itu, Umar memberi masa tiga hari tiga malam kepada lelaki itu untuk menyiapkan dirinya, mengucapkan selamat tinggal kepada ahli keluarganya dan membuat persiapan yang perlu untuk mereka hadapi selepas kematiannya. Selepas tiga hari, dia hendaklah datang kembali untuk dilaksanakan hukuman bunuh balas kerana dia telah membunuh.
Genap tiga hari, ketika muslimin diseru untuk menunaikan solat Asar, dua orang pemuda yang telah kehilangan ayah itu datang, ramai manusia berkumpul, Abu Dzar pastinya ada bersama. Selesai solat, Umar menoleh kepada Abu Dzar lalu bertanya:
- Mana lelaki itu?

Abu Dzar menjawab:
- Saya tidak tahu wahai Amirul Mukminin.
Dia mendongak ke arah matahari. Nampak seolah-olah matahari itu bergerak lebih laju daripada biasa. Semua sahabat diam membatu, resah menunggu sesuatu yang tidak diketahui akan berlaku melainkan Allah.

Dan beberapa detik sebelum matahari berlabuh, terhurailah segala kekusutan, terjawablah segala persoalan. Lelaki yang dinanti-nantikan itu muncul mengadap khalifah yang adil. Melihat lelaki itu, Umar bertakbir dan kaum muslimin ikut takbir bersama-sama. Umar berkata:

- Wahai lelaki, jika kamu mendiamkan diri di kampungmu, kami tidak akan dapat menjejakimu dan tidak tahupun di mana tempat tinggalmu!

Lelaki itu menjawab:
- Wahai Amirul Mukminin, demi Allah! Saya tidak mempunyai apa-apa tanggungjawab terhadap tuan. Tetapi tanggungjawab saya adalah terhadap Dia yang mengetahui segala rahsia dan segala yang tersembunyi. Inilah saya wahai Amirul Mukminin. Saya tinggalkan anak-anak saya seperti anak burung, tiada air, tiada pokok di desaku. Namun saya datang untuk dibunuh. Saya takut jika saya tidak datang nanti akan dikatakan bahawa kesetiaan pada janji telah tiada lagi di kalangan manusia.

Maka Umar bertanya kepada Abu Dzar r.a.:
- Kenapa kamu menjaminnya wahai Abu Dzar?
- Aku takut nanti akan dikatakan tiada lagi kebaikan di kalangan manusia.

Umar r.a. bangkit dan bertanya kedua-dua pemuda:
- Apa yang kamu lihat wahai orang muda?

Kedua-dua menjawab serentak sambil menangis:
- Kami maafkan dia wahai Amirul Mukminin kerana kejujurannya. Kami juga takut nanti orang akan berkata tiada lagi kemaafan di kalangan manusia!

Kata-kata dua anak muda itu disambut dengan takbir oleh Umar sedang air mata bercucuran membasahi janggutnya.

jenis-jenis manusia

Assalamualaikum wbt.

Siapakah orang yang MANIS senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang
yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun."
Lalu sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini",
sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang KAYA?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada
dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah orang yang MISKIN?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada
sentiasa menumpuk – numpukkan harta.

Siapakah orang yang RUGI?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan
namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling CANTIK?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling LUAS?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan
saujana mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang SEMPIT lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati
tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai AKAL?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga
kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari
siksa neraka.

Siapakah orang yang KEDEKUT ?
Orang yg kedekut ialah org yg membiar atau membuang email ini begitu
sahaja, malah dia tidak akan menyampaikan pula pada orang lain

~salam ceria selalu

bumi memanggil-manggil


Bahawasanya bumi ini setiap hari memanggil insan dengan 10 panggilan:
1. Wahai anak Adam, kamu berjalan di atasku akhirnya kamu akan kembali ke dalam perutku.
2. Kamu melakukan maksiat di atas belakangku, nanti kamu akan diseksa di dalam perutku.
3. Kamu bergurau di atas belakangku, nanti kamu akan diseksa di dalam perutku.
4. Kamu memakan makanan yang haram di atas perutku, nanti mayat kamu akan dimakan oleh ulat di dalamnya nanti.
5. Kamu bergembira di atas belakangku, nanti kamu akan merasa susah di dalam perutku.
6. Kamu sombong dalam kehidupanmu di atas belakangku, tetapi kamu akan hina di dalam perutku.
7. Kamu berjalan di dalam cahaya di atas belakangku, tetapi kamu akan duduk dalam kegelapan di dalam perutku.
8. Kamu mengumpul barang yang haram di atasku, tetapi kamu akan hancur di dalam perutku.
9. kKamu berjalan dengan sukaria di dalam kehidupan duniamu, tetapi kamu akan jatuh kesedihan di dalam perutku.
10. Kamu berjalan untuk berjemaah di atas belakangku, akan tetapi kamu akan bersendirian di dalam perutku."

kisah tauladan penawar lara dan duka..

assalamualaikum wrt...

kisah ini sangat menarik utk diceritakan, terutamanya ketika dalam tazkirah2 ringkas...

perumpamaan yg baik dan dapat diterima akal akan lebih diingati dan dimanfaatkan oleh para pembaca...

...Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya...

Ia duduk menghadap murid-muridnya Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Si guru berkata,

"Saya punya permainan... Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka berserulah "Pemadam!"Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti..

Si guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat.Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!".

Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok...

Selang beberapa saat, permainan berhenti. Si guru tersenyum kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq,yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya...

Namun kemudian,musuh musuh kita memaksakan kepada kita dgn berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya...

" Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut,tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka,akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu..

Dan anda mulai dapat mengikutinya.Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.""Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain.""Semuanya sudah terbalik....

Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet.

Sekarang anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah tanpa memijak karpet?"Murid- muridnya berpikir..

Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain.

Akhirnya si Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

"Murid- murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya.

..Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang..

Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah.

Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka...Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar."

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat."

" Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan...

""Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda."

"Mulai dari perangai anda,cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim,

tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka...

Dan itulah yang mereka inginkan.""Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran)...

Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita.."Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?"tanya mereka..

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi..

apa lagi yg tercengang2 tu?? ayuh kita kejutkan umat Islam lain yg masih tertidur!!!

Wallahu'alam..=) *peace with imaan*

Ibu, kau sangat bermakna bagiku,

Kaulah satu dalam seribu,

Ibu, tanpamu siapalah diriku ini,

Setiap hari dirimu menjaga makan minumku,

Setiap malam kau sentiasa membelaiku dengan manja,

Mengulit tidurku agar lena,

Ibu, anak mu sayang kepadamu.

Ayah, jasamu amat anakmu hargai,

kau telah menanggung penat lelah setiap hari,

hanya untuk membesarkan anakmu dengan selesa,

ayah, anakmu sangat sayang kepadamu,

ibu dan ayah anakmu tidak akan lupakan jasamu

periksalah cinta kita kepada Allah


Di dalam kesibukan kita, kita seringkali lupa sesuatu iaitu memeriksa cinta pada Allah. Kita yakin bahawa kita sudah dan sedang mencintai Allah, namun kita jarang memeriksa benarkah kita memiliki rasa cinta itu?

Kekadang kita terlalu ghairah melakukan sesuatu yang lain sehingga terlupa bahawa cinta kita pada Allah SWT belum sekukuh mana. Ia sekadar di fikiran kita bahawa kita ini cukup ibadah, cukup terima kasih, cukup ingat, cukup khusyuk, cukup cinta pada Allah SWT namun kita tidak cuba periksa rasa cinta itu.

Di manakah tahap rasa cinta kita pada Allah SWT? Sejauh mana kita mampu berserah menerima segala kehendak Allah SWT untuk apa jua keadaan dan perkara samada kecil atau besar. Marilah kita periksa cinta kita. Marilah....

Periksa jiwa:
1. Diam dan tenang.
2. Sedar ke Allah SWT
3. Rasakan adakah rasa cinta kita pada Allah?
4. Ada....jika ada banyak mana?

Rasakan sayang pada pasangan dan anak-anak (atau ibu bapa, kawan-kawan, harta benda). Mana lebih terasa rasa sayang itu? Rasakan terus sayang kita pada Allah....rasakan. ..

Jika tiada, mohonlah dengan bersungguh "Ya Allah, ajari aku untuk mencintaiMu ya Allah agar aku dapat rasakan cintaMu ya Allah. Terima kasih Allah, terima kasih".

InshaAllah, pengalaman saya melakukannya setiap hari terutama selepas solat membuatkan saya berasa diri ini terlalu jauh dengan Allah pada mulanya ketika suatu masa dulu....sedangkan Allah SWT sangat dekat.

Alhamdulillah, rasa itu kini semakin hari semakin kuat dan benar-benar merasakan Allah SWT sangat dekat dan sentiasa menjaga diri ini.

Semoga dengan adanya cinta kita pada Allah akan menambahkan keyakinan kita pada Allah SWT dan ia terus meningkat dari wajibul yakin --> ainul yakin --> haqqul yakin yang mana ketika ini kita sentiasa tenang mempertahankan iman kita walaupun diletakkan pisau di leher kita.

Terima kasih ya Allah, terima kasih.
--
'' Dan hanyalah kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dan memberi balasan kepada orang-orangyang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik" (An-Najm: 31)

Khamis, 15 Julai 2010


Pohon itu,
Akarnya mencengkam tanah dengan kukuh,
mencengkam tanah kuat dan teguh,
tidak goyah diterjah badai dan ribut,
tetap gah menjunam walau lautan batu.

Pohon itu,
batangnya kuat tidak rapuh,
diseri rantingan yang terus berpacu,
menjulang ke langit dengan subur,
hasil akar yang terus memangku.

Pohon itu,
Menghaslkan buah indah bermutu,
buah yang manis sepanjang waktu,
hasil akar yang kan terus diteguh,
disirami dibajai penambah subur.

Pohon itu,
laksana kalimat yang Maha Agung,
kalimat tauhid itu yang satu,
ditanam dihati dengan kukuh,
dijaga diteguh sepanjang waktu.

Pohon itu,
Perumpamaaan termaktub dalam kitab Agung,
kalam dari pencipta segala sesuatu,
buat hambanNya yang lemah dan rapuh,
agar sentisa beringat kepada Yang Satu.

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan- perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS Ibrahim, 14:24-25)

umi...



Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahawa esok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah"?

Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."
"Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan bagaimana saya boleh memahami apabila orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"

"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara."
"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."

"Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi."

"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Saya, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

kisah 5 sahabat..

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

"KEGEMBIRAAN! Tolong saya!", teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!", teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. saya tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan saya. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah saya bersamamu", kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. saya sedang sedih dan saya ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA? Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi

Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? saya tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran.

"Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu......"

dengan namamu Ya Allah




Namamukah yang tertulis di luh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?
Aduhai pria.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!

Kau takkan pernah dapat memberi jawapan
Kerna jawapannya bukan di tanganmu
Tetapi di tanganNya.
Di tangan Tuhan kita; Allah
Tuhanku dan Tuhanmu

Gelisahku memikirkan dirimu
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku
Aduhai pria
Maafkan aku.
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu

Jemput diriku pabila waktunya tiba
Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama Si Dia
Akan kucipta cinta bersama Dia
Sebelum kucipta cinta antara kita

Jadilah dirimu kumbang yang hebat
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar

"i've leave him for the sake of Allah"

Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu sayang
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata
Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti

Dan sesungguhnya hari kemudian
itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Ad dhuha: 4 & 5]

Untuk itu
Aku tinggalkan dirimu padaNya

Sesungguhnya
aku bertawakkal
kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melata
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
(Allah Maha Adil)
[Hud: 56]

usah bersedih atas perpisahan sementara ini
jika benar dia tercipta untukmu
tiada apa yang dapat menghalangnya
sebelum saat itu tiba
berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan
mohonlah padanya dengan penuh mengharap

antara sabar dan mengeluh


Pada zaman dahulu ada seorang hamba Allah bernama Abul Hassan yang menunaikan haji di Baitul Haram. Sewaktu tawaf tiba-tiba dia melihat seorang wanita yang bersinar wajahnya.
" Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Wanita itu yang kebetulan mendengar ucapan Abul Hassan bertanya,
" Apakah katamu wahai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau."

Abul Hassan bertanya, " Bagaimana hal yang merisaukanmu?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban dan aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain manakala yang satu lagi masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan anak pertamaku berkata kepada adiknya, " Hai adikku, sukakah kamu jika aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing?"
Jawab adik, " Baiklah kalau begitu?"

Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa takut setelah melihat darah memancut keluar dan lantas lari ke bukit yang mana di sana dia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya sehingga mati kehausan dan ketika itu aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya lalu tumpah dan mengenai badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka dia jatuh pengsan hingga sampai ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara."

Lalu Abul Hassan bertanya, " Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?"
Wanita itu menjawab, " Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan dia menemukan diantara keduanya ada jalan yang berbeda. Walaupun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan dengan mengeluh, maka orang itu tidak mendapat apa-apa malah sia-sia belaka."

Kesimpulan cerita, kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap musibah dan dugaan daripada Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w. bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi: " Tidak ada balasan bagi hambu-Ku yang mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh, perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram, kerana itu Rasulullah s.a.w. bersabda: " Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah: merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh jika dia mati sebelum taubat maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka."
(Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah..
" Dan bersabarlah kamu, bahawasanya kesabaran kamu itu tidak mungkin melainkan dengan Allah."
(Surah An-Nahl 16:127)
Wallahualam.

Menanti Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Akhir Zaman




"Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah oleh kalian sesungguhnya kamipun menunggu (pula)’." (Al-An’am: 158)

Penjelasan Makna Ayat
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu berkata:

"Pada hari datangnya sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbmu, yang merupakan kejadian yang luar biasa, yang dengannya diketahui bahwa kehancuran telah demikian dekat, dan kiamat tidak lama lagi. Maka tidak bermanfaat keimanan dari satu jiwa yang sebelumnya tidak beriman atau yang belum membuahkan kebaikan dalam keimanannya, yakni apabila telah dijumpai sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak bermanfaat keimanan seorang yang kafir apabila dia hendak beriman. Tidak pula bermanfaat bagi seorang mukmin yang kurang beramal untuk semakin bertambah keimanannya setelah itu. Namun yang bermanfaat bagi dia adalah keimanan yang dia miliki sebelum itu serta kebaikan yang dia miliki yang diharapkan (bermanfaat) sebelum datangnya sebagian dari tanda-tanda tersebut. Dan hikmah dari semua itu jelas, di mana keimanan yang mendatangkan manfaat adalah keimanan terhadap perkara yang ghaib, dan merupakan pilihan dari seorang hamba (untuk beriman). Adapun bila tanda-tanda kekuasaan tersebut telah nampak, maka telah menjadi perkara yang disaksikan (bukan ghaib), sehingga keimanan tidak lagi berfaedah. Sebab, hal tersebut menyerupai keimanan yang terpaksa. Seperti keimanan orang yang tenggelam, yang terbakar, dan orang-orang semisalnya yang apabila telah melihat kematian, dia pun berusaha melepaskan apa yang dahulu dia yakini. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

"Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata: ‘Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah.’ Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku atas hamba-hamba- Nya. Dan di waktu itu, binasalah orang-orang kafir." (Ghafir: 84-85)

Dan banyak hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan bahwa yang dimaksud dengan sebagian dari ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya. Dan di saat manusia melihatnya, maka mereka pun beriman. Namun keimanan mereka tidaklah bermanfaat dan telah tertutup pintu taubat atas mereka. Tatkala ini merupakan janji yang dinanti terhadap orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka beserta para pengikutnya menantikan kehancuran dan musibah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan: ‘Katakanlah: tunggulah (munculnya salah satu dari tanda tersebut), sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang menunggunya,’ sehingga kalian akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih berhak mendapatkan keselamatan. " (Taisir Al-Karim Ar-Rahman)

Al-Qurthubi rahimahullahu berkata:
"Para ulama berkata:

‘Tidak bermanfaatnya keimanan seseorang di kala terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, karena telah masuk ke dalam hati mereka perasaan takut yang melenyapkan setiap syahwat hawa nafsunya dan melemahkan setiap kekuatan dari kekuatan tubuhnya. Sehingga, manusia seluruhnya beriman karena mereka yakin akan dekatnya hari kiamat. Seperti keadaan orang yang mendekati kematian, yang memutuskannya dari berbagai dorongan melakukan perbuatan maksiat serta melemahkan tubuh-tubuh mereka. Barangsiapa bertaubat dalam keadaan seperti ini tidaklah diterima taubatnya, seperti tidak diterimanya taubat orang yang mendekati kematian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat seorang hamba selama nyawa belum sampai ke tenggorokan. "
(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dihasankan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no. 1903)

Yaitu, selama ruhnya belum sampai ke ujung tenggorokan. Waktu itu merupakan saat di mana seseorang melihat secara langsung tempatnya di dalam surga atau neraka. Maka orang yang menyaksikan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya juga seperti itu (keadaannya) . Oleh karenanya, sepantasnyalah setiap orang yang telah menyaksikan peristiwa tersebut atau yang memiliki hukum yang sama dengan yang menyaksikannya, taubatnya tertolak selama hidupnya. Sebab ilmunya tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta janji-janji- Nya telah menjadi sesuatu yang terpaksa." (Tafsir Al-Qurthubi)

Ibnu Katsir rahimahullahu juga mengatakan:
"Jika seorang kafir menampakkan keimanannya pada saat itu, maka tidak diterima darinya. Adapun bila dia seorang mukmin sebelum hari itu, jika dia baik dalam beramal, maka dia dalam kebaikan yang besar. Namun jika dia mengotori (imannya), lalu dia bertaubat saat itu, maka tidak diterima taubatnya." (Tafsir Ibnu Katsir)

Tertutupnya Pintu Taubat
 
Ayat yang mulia ini menjelaskan tentang akan munculnya suatu waktu di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima taubat orang-orang yang hendak bertaubat di masa itu. Yaitu di kala terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, yang menandakan akan berakhirnya zaman dan bangkitnya hari kiamat. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan tentang penafsiran sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa yang dimaksud adalah tanda-tanda hari kiamat yang besar tersebut, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tiga perkara yang jika telah muncul maka tidak bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum munculnya atau dalam keimanannya tidak membuahkan kebaikan; Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, (munculnya) Dajjal, dan (keluarnya) daabbah (binatang melata yang berdialog dengan manusia dan memberitakan kepada mereka akan dekatnya hari kiamat)."
(HR. Muslim, Kitabul Iman, Bab Az-Zaman Al-Ladzi la Yuqbalu fihi Al-Iman, 1/158)

Diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak tegak hari kiamat hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila telah terbit demikian, dan manusia telah melihatnya maka merekapun beriman. Dan itu merupakan hari yang tidak bermanfaat keimanan bagi satu jiwa, yang dia tidak beriman sebelumnya atau tidak menghasilkan kebaikan pada keimanannya. "
(HR. Al-Bukhari no. 4359 dan Muslim, 1/157)

Diriwayatkan juga dari Shafwan bin ‘Assal radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan:

"Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat sebuah pintu taubat di sebelah barat yang luasnya sejarak perjalanan 70 tahun, yang tidak akan ditutup selama matahari belum terbit dari tempat tersebut. Dan itulah maksud dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

‘Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman
…’."(HR. At-Tirmidzi no. 3536, dan beliau menshahihkannya serta dihasankan Al-Albani rahimahullahu)

Al-Imam Muslim rahimahullahu juga meriwayatkan dari hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma bahwa ia berkata: ‘Aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam satu hadits yang tidak aku lupakan. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya tanda hari kiamat yang paling pertama keluar adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya’."

Juga diriwayatkan dari hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari: "Tahukah kalian ke mana perginya matahari ini?" Mereka (para sahabat) menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau mengatakan: "Sesungguhnya dia pergi ke tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu dia merendahkan diri sambil sujud. Senantiasa dia dalam keadaan demikian hingga dikatakan kepadanya: ‘Terbitlah dari tempat yang engkau kehendaki.’ Dia pun terbit dari tempat biasanya terbit. Lalu dia terus berjalan, dalam keadaan manusia tidak terkejut sedikit pun akan hal itu. Sampai dia kembali berhenti lalu merendahkan diri sambil sujud di tempat menetapnya di bawah ‘Arsy. Dan manusia tidak terkejut sedikit pun dari hal itu. Lalu dikatakan kepadanya: ‘Terbitlah dari tempat terbenammu!’ Lalu terbitlah dia dari tempat terbenamnya. " Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Tahukah kalian hari apa itu?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau menjawab: "Itu adalah hari yang tidak bermanfaat keimanan bagi satu jiwa yang tidak beriman sebelumnya atau keimanan yang padanya tidak menghasilkan kebaikan." (HR. Muslim, 1/159)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata:
"Ini merupakan riwayat-riwayat yang saling menguatkan yang sepakat menunjukkan bahwa jika matahari terbit dari tempat terbenamnya, tertutuplah pintu taubat dan tidak terbuka lagi. Dan hal tersebut tidak dikhususkan pada saat hari terbitnya (dari tempat terbenamnya saja), namun terus berlanjut hingga hari kiamat." (Fathul Bari, 11/354)

Pengingkaran Ahlul Bid’ah tentang Kejadian Ini
 
Seluruh riwayat ini menunjukkan bahwa kejadian ini pasti akan terjadi di akhir zaman. Dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali dari kalangan ahlul bid’ah, seperti Khawarij dan Mu’tazilah.

Al-Qurthubi rahimahullahu berkata dalam Tafsir-nya setelah beliau menyebutkan hadits-hadits tentang tanda-tanda hari kiamat tersebut:

"Ini semua telah didustakan oleh kaum Khawarij dan Mu’tazilah." Lalu beliau menyebut atsar ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya rajam itu benar, maka janganlah kalian tertipu. Dan hujjah yang menunjukkan hal tersebut bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegakkan rajam, dan Abu Bakr pun telah merajam, dan sesungguhnya kami pun telah melaksanakan rajam setelah mereka berdua. Dan akan muncul satu kaum dari kalangan umat ini yang akan mendustakan rajam, mendustakan Dajjal, mendustakan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, mendustakan adanya siksa kubur, mendustakan syafaat, mendustakan kaum yang keluar dari neraka setelah mereka hangus terbakar." (Diriwayatkan Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf, 7/13364, Ahmad, 1/23. Namun dalam sanadnya ada seorang perawi yang bernama ‘Ali bin Zaid bin Jud’an, dia lemah karena hafalannya yang buruk)

Ibnu Abdil Barr rahimahullahu juga berkata dalam kitabnya At-Tamhid (23/98) setelah menyebutkan atsar ini:
"Seluruh Khawarij dan Mu’tazilah mendustakan enam perkara ini. Sedangkan Ahlus Sunnah membenarkannya dan merekalah al-jamaah serta hujjah membantah orang-orang yang menyelisihi Ahlus Sunnah."

Sumber: Asy Syariah
 
 
http://asysyariah. com/syariah. php?menu= detil&id_online=535

janganlah berduka..

Jangan berduka kerana anda masih mempunyai doa,anda boleh bersimpuh dan beroleh ketenangan di masjid Allah Yang Maha Kuasa,malah anda juga masih mempunyai waktu sepertiga akhir malam dan masih ada waktu untuk merapatkan dahi ke tanah untuk bersujud.

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu semasa engkau bangun.Dan juga hendaklah engkau bertasbih kepada-Nya pada waktu malam,dan ketika bintang-bintang tenggelam(pada waktu subuh)".
(surah At-Tur:48-49)

moga menjadi santapan rohani...

moga-moga cerita ini mampu memberi pengajaran kepada kita semua

Di suatu masa dahulu, terdapat seorang alim ulamak yang tersohor kerana ilmu dan amalannya. Beliau adalah seorang penghafal Al-Quran dan juga penghafal beribu - ribu hadith sahih semenjak kecil lagi. Dan semenjak kecil lagi,beliau telah di hantar oleh kedua ibu dan bapanya untuk menuntut di Mekkah dan Madinah selama berpuluh tahun lamanya. Bapanya juga adalah seorang alim ulamak yang pernah mengembangkan agama Islam sampai ke negara selatan Siam.

Mengikut ceritanya, bapanya adalah orang pertama di zaman moden ini yang bukan daripada warga Arab Saudi diberi penghargaan mengimamkan solat fardhu di Masjidil Haram, Mekkah. Nak dijadikan cerita, pada suatu masa, alim ulamak tersebut telah jatuh sakit lalu tidak dapat untuk mengimamkan solat fardhu di suraunya.

Maka tiba - tiba datanglah seorang yang berpakaian buruk (seolah - olah kelihatan tidak siuman) sejurus sebelum solat fardhu di laksanakan. Alim ulamak tersebut telah meminta supaya orang yang berpakaian buruk tersebut untuk menggantikannya menjadi imam! Setelah solat fardhu selesai, maka orang yang berpakaian buruk tersebut telah memohon untuk mengundur diri. Kelihatan senyuman terukir pada wajah murid - murid alim ulamak tersebut kerana semasa sembahyang fardhu tadi, orang yang berpakaian koyak tersebut tidak membaca surah fatihah dan surah yang lain dengan tajwid yang betul.
Mereka tidak biasa dengan keadaan sebegitu kerana guru mereka, yaitu alim ulamak tersebut, adalah seorang yang fasih dalam berbahasa arab serta mempunyai bacaan tajwid yang sungguh baik sekali (maklumlah seorang al-hafiz dan sudah berpuluh tahun belajar di Mekkah).

Maka alim ulamak tersebut telah bersalaman dan berpelukan dengan orang yang berpakaian buruk tersebut sebelum orang yang berpakaian buruk meninggalkan surau. Setelah itu, alim ulamak memanggil keseluruh muridnya berkumpul di hadapannya lalu beliau telah bercerita :

Pernah berlaku di suatu kampung di timur tengah dimana terdapat seorang pengembala kibas yang sangat alim, sangat suka merendahkan diri dan suka menolong penduduk kampung sekiranya di minta pertolongan. Cuma yang peliknya, ternakan kibasnya yang di kurung di dalam sebuah kandang yang serdehana besar itu tidak pernah luak walau banyak mana sekalipun orang datang untuk membeli kibas daripadanya. Belilah sampai seratus ekor sekalipun, setelah kibas-kibas tersebut di bawa keluar daripada kandang, yang tinggal di dalam kandang tetap kelihatan sama banyak bilangannya seperti sebelum seratus ekor di bawa keluar daripada kandang!

Maka seluruh alim ulamak penduduk kampung telah beranggapan bahawa pengembala kibas tersebut adalah seorang aulia' Allah dan mereka telah bermuafakat untuk pergi berjumpa dengan pengembala kibas tersebut dan memohon supaya dia mengimamkan solat dimasjid kerana mereka mahu mengambil berkat menjadi makmum kepada pengembala kibas tersebut.

Hasrat mereka telah di persetujui oleh pengembala kibas. Sembahyangpun di laksanakan di masjid, dan pengembala kibas telah menjadi imam. Malangnya, semasa membaca surah fatihah dan surah berikutnya, bacaan beliau tidak sempurna tajwidnya. Maka setelah selesai sembahyang, seluruh penduduk kampung telah pulang kerumah masing - masing sambil ketawa terbahak
- bahak kerana mereka berfikiran bahawa tanggapan mereka terhadap pengembala kibas sebelum ini sebagai aulia' Allah telah jauh meleset.

Pada malam tersebut, seluruh alim ulamak penduduk kampung telah bermimpi, dan mereka mendapat mimpi yang sama. Datang seorang lelaki yang tinggi dan kacak di dalam mimpi mereka dan lelaki tersebut telah mengatakan bahawa seumur hidup mereka bersembahyang, itulah baru kali pertamanya sembahyang mereka telah diterima Tuhan! Subhanallah!

Keesokan harinya, kesemua alim ulamak penduduk kampung berkumpul dimasjid untuk menunaikan sembahyang subuh dan setelah selesai sembahyang subuh mereka terus menuju ke kandang pengembala kibas. Malangnya, pengembala kibas telah tiada, kandang dan kibasnyapun telah tiada. Bekas kandangpun tiada, seolah - olah kandang kibas tidak pernah wujud!

Setelah selesai menceritakan kisah pengembala kibas, maka kebanyakan anak muridnya telah menangis kerana mereka tahu mereka telah membuat kesalahan kerana telah mendahalui Allah dengan merendahkan amalan makhluk Allah yang lain, sedangkan mereka sendiri tidak tahu akan kedudukan mereka di sisi Allah.

Allah Ta'ala telah berfirman yang sekira - kira bermaksud :

"Janganlah engkau semua melagak - lagakkan dirimu sebagai orang suci. Allah adalah lebih mengetahui kepada siapa yang sebenarnya bertaqwa."
(SurahAn-Najm : 32)

"Janganlah engkau memalingkan muka dari para manusia sebab kesombangan dan janganlah berjalan di bumi dengan takabbur, sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada setiap orang yang sombong dan membanggakan diri."
(Surah Luqman 1)

Renunug-renungkan

Waallahualam